Cara budidaya ikan nila yang mudah diikuti oleh pemula.
Sekilas tentang ikan Nila
Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.
1. Pemilihan lokasi kolam ikan nila
Langkah paling pertama yang harus dilakukan adalah memilih lokasi kolam yang cocok untuk tumbuh kembang ikan nila.
Tahap ini menjadi tahap yang esensial, karena ikan nila tak bisa tumbuh dengan baik jika lokasi kolam tidak bagus. Berikut persyaratan kolam ikan nila yang sebaiknya kamu ikuti:
- Dasar dan dinding kolam terbuat dari jenis tanah liat karena memiliki sifat yang tahan air
- Kemiringan tanah sekitar 3-5%, agar proses pengairan lebih mudah dilakukan
- Air tidak keruh dan tidak terkontaminasi bahan kimia. Lebih baik lagi jika pH air netral antara 6,5 hingga 8,6, dengan suhu 25-30 derajat
- Tingkat kecerahan kolam 20-30 cm (diukur dengan secchi disc)
- Debit air kolam tenang, sekitar 8-15 liter/detik.
2. Lakukan pengolahan kolam untuk ternak ikan n
Sebelum digunakan, kolam harus diolah terlebih dahulu dua minggu sebelumnya.
Lakukan dengan tahapan-tahapan berikut:
- Keringkan dasar kolam dengan menjemurnya selama beberapa hari
- Bersihkan dasar kolam dari sisa rerumputan, lalu cangkul dan ratakan
- Pasang saringan pada pintu masuk dan keluarnya air
- Taburkan kapur tohor atau kapur pertanian untuk memberantas hama dan memperbaiki pH tanah
- Taburkan pupuk kandang sebanyak 10 m2 dan cangkul bersama tanah dasar kolam.
- Sebarkan juga di depan pintu masuk air untuk mendorong pertumbuhan fitoplankton yang menjadi pakan alami ikan nila.
3. Pengairan kolam budidaya ikan nila
Aliri kolam dengan air sedalam 5 - 10 cm, dan biarkan selama 2 hingga 3 hari.
Setelah dibiarkan, lakukan pengairan lagi hingga mencapai 100 cm dari dasar kolam.
4. Pemilihan dan penebaran bibit ikan nila
Setelah kolam siap untuk diisi, saatnya memilih dan menebarkan bibit ikan nila.
Untuk mendapatkan bibit ikan nila, ada dua cara yang bisa kamu tempuh.
Yang pertama, dapatkan langsung dari indukan ikan nila.
Yang kedua, beli langsung bibit ikan nila di pasar.
Mengingat cara yang kedua akan lebih mudah, maka kamu disarankan untuk memilih cara kedua.
Pastikan untuk memilih bibit ikan nila yang berkualitas.
Sebaiknya jangan keberatan jika harga bibit ikan nila yang hendak dipilih lebih mahal, asal kualitasnya bagus.
Salah satu caranya adalah dengan memilih bibit yang memiliki warna yang sama, dan setiap bibit memiliki berat kurang lebih 30 gram.
5. Pemeliharaan, pemberian pakan ikan nila, dan panen
Terakhir, ketika kolam sudah diisi ikan nila, kamu masuk ke dalam tahap pemeliharaan.
Dalam tahap ini, kamu harus memerhatikan pemberian pakan ikan, memonitor kondisi kolam, dan mengganti air kolam secara rutin.
Beri pakan ikan nila 2 hingga 3 kali sehari dengan pelet berkualitas tinggi. Jaga ketinggian kolam pada kedalaman 75-100 cm.
Apabila air sudah keruh, kamu harus segera mengganti air tersebut.
Umumnya setelah 3-6 bulan, ikan nila akan mencapai berat idealnya, yaitu sekitar 500 gram.
Jika sudah melewati waktu tersebut, artinya ikan sudah siap dipanen.
Pemanenan bisa dilakukan menggunakan jaring.
Fatka tentang ikan nila, selain lezat, manfaat ikan nila juga sangat banyak!
Olahan makanan dari ikan nila sangat banyak ditemui di restoran Indonesia.
Mengolahnya sendiri di rumah pun bukanlah hal yang susah untuk dilakukan.
Apalagi rasanya sangat lezat.
Tapi, tahukah kamu bahwa selain lezat, manfaat ikan nila untuk kesehatan tubuh sangatlah banyak?
Kandungan gizi ikan nila
Dilansir dari Sehatq, dalam 100 gram ikan nila, terkandung sekitar 26 gram protein dan hanya 128 kalori.
Ikan ini juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
Lebih lengkapnya, kamu bisa melihat kadar lengkap vitamin dan mineral yang terkandung dalam sekitar 100 gram ikan nila:
Kalori: 128
Karbohidrat: 0 gram
Protein: 26 gram
Lemak : 3 gram
Vitamin B3: 24% dari rekomendasi konsumsi harian
Vitamin B12: 31% dari rekomendasi konsumsi harian
Fosfor : 20% dari rekomendasi konsumsi harian
Selenium: 78% dari rekomendasi konsumsi harian
Kalium: 20% dari rekomendasi konsumsi harian.